Pak Mahfur Md dan M. Salah

***(Tulisan ini sudah hampir setahun lamanya. Tapi baru ketemu & diangkat ke permukaan).***

Pak Mahfud MD dan M. Salah

Masih ingat kala Salah dieluk-elukan oleh fans Liverpool karena mampu menembus babak final Liga Champion. Segala pujian banyak berseliweran untuknya. Semua mata tertuju kepada pemain asal Mesir ini. Bahkan tak tanggung-tanggung, ia juga digadang-gadang sebagai kandidat peraih balon d'or bersama Ronaldo dan Messi.

Para pengamat sepak bola juga turut membuat prediksi untuk Salah ketika akan tampil di partai final nanti menghadapi Real Madrid. Lalu semua aspek tentangnya diangkat, termasuk statusnya sebagai pemain bola yang beragama Islam. Kemuslimannya inilah yang kemudian dibahas, terlebih ketika final dilangsungkan, Salah tetap melakukan puasa Ramadhan.

Dari aspek kesehatan pemain dan lain sebaginya mulai disangkut-sangkutkan. Mulai dari penampilannya tidak akan bugar ketika pertandingan dan bahkan dikabarkan tidak akan dimainkan karena kondisi kebugarannya tidak stabil akibat berpuasa.

Harapan publik yang cukup besar kepadanya, membuat orang semakin buta. Harapan yang berlebih inilah yang menjadikan seseorang dapat melakukan hal-hal yang tidak dapat dikontrol. Sehingga terlalu menuntut dirinya untuk memenangkan UCL.

Bagi sebagian penonton bahwa kekalahan Liverpool diakibatkan Salah yang dibekap cedera karena dihadang Sergio Ramos, sehingga saat terjatuh bahunyalah yang menjadi tumpuan. Terpaksa ia pun diganti beberapa menit kemudian. Fans yang mendukung Liverpool seolah tidak terima dan menuntut ramos untuk diadili atas pergerakannya ketika itu. Muncul petisi untuk mengadili Ramos.

Bagi saya, ini adalah bentuk penyelamatan luar biasa. Sehingga Salah dan agamanya tidak dijadikan kambing hitam ketika gagal menjuari UCL. Apa jadinya jika Salah tetap bermain hingga babak akhir, tetapi kalah dari Madrid? Tentu kekecewaan mereka akan berimbas ke pemberitaan tentang puasa yang dilakukan oleh Salah. Akibat puasa menyebabkan Salah tidak maksimal dan sebagainya. Inilah yang akan terjadi. Tetapi kebaikan itu terjadi.

Pak mahfud pun demikian. Detik-detik penggumuman cawapres akan diumumkan, ternyata yang dipilih adalah KH. Maruf Amin. Apakah Pak Mahfud MD dirugikan? Secara dzohir iya, tetapi dari bathiniyah, ini adalah bentuk penyelamatan bagi Pak Mahfud sendiri. Apa jadinya jika sejujur pak mahfud harus menjadi petugas parpol dan didikte ini dan itu.

Apa lagi ketika mendengar "ocehan" Pak Mahfud di ILC, semuanya semakin jelas.
___

Google Plus
    Komentar Lewat Blog
    Komentar Lewat Facebook

0 komentar:

Posting Komentar