UCL Rasa Premier League

Setelah Liverpool memastikan diri lebih dulu lolos ke babak final. Kini disusul Tottenham Hotspur yang mengikuti jejak anak asuh Jurgen Klopp ke UCL (liga champion). Dua-duanya berasal dari dataran benua biru, dari liga yang sama pula. Liga Inggris; Premier League.

Anak asuh Mario Pocetino mampu menumbangkan Ajax. Meskipun mereka statusnya hanyalah sebagai sang tamu. Mereka unggul selisih gol tandang. Walau hasil akhir agregatnya 3-3. Tottenham lebih banyak memasukan gol di kandang lawan. Dengan keunggulan ini, mereka berhak naik ke final bersama the reds.

Asa the Lily white tak mudah. Mereka di pertemuan pertama, harus rela kebobolan 0-1 dalam laga kandang. Tapi, lagi-lagi bola itu bulat, hasilnya tidak ada yang tahu. Statistik di atas kertas bisa saja berubah 180 derajat dengan keadaan di atas lapangan.

Ditambah, Tottenham sudah ketinggalan 2-0 dari sang tuan rumah. Sepertinya tiket final sudah di tangan Ajax. Tinggal menunggu waktu selesai. Bukan liga inggris namanya, jika hanya menyaksikan sepak bola yang membosankan. Meski tertinggal mereka berusaha mengambil alih permainan. Lebih banyak menyerang.

Sebelum peluit dibunyikan oleh wasit sebagai berakhirnya pertandingan, maka semua kemungkinan akan terjadi. Asa itu masih ada. Ternyata benar. Totenham mampu mengembalikan keadaan dan mampu membalas 3 gol ke gawang Ajax. Gol penentu itu, lahir di menit-menit akhir. Asa itu berbalik, telah lenyap dari Ajax.

Peluit tanda permainan berakhir telah dibunyikan. Di papan skor tertulis 2-3 untuk kemenangan Tottenham. Mereka berhak masuk final bersama Liverpool.

Lagi-lagi saya akan berbicara sang pelatih. Persis di tulisan seblum-sebelumnya, Pocetino adalah salah satu pelatih yang saya idolakan di premier league. Alasan sederhananya, ia pengagum berat Sir Alex Ferguson, atau Opa Fergie. Gaya permainannya yang kini diterapkan di Tottenham Hotspur sangatlah mirip dengan gaya Manchester United ketika dilatih Ferguson.

Umpan bola-bola lambung, dari sayap, umpan terobosan, tendangan jarak jauh, dan dipadukan dengan pelari yang handal. Sehingga, kini di liga inggris menjelma dan berada di peringkat ketiga di papan klasemen sementara. Setidaknya tiket liga champion sudah di tangan, jika mereka mampu mempertahankan performa. Klub Arsenal, Chelsea, dan MU selalu menempel ketat.

Liverpool bercokol di peringkat kedua sedangkan Tottenham satu peringkat di bawahnya, ketiga. Tidak salah jika saya menyebutnya dengan UCL tapi rasa Premier league.

__

Google Plus
    Komentar Lewat Blog
    Komentar Lewat Facebook

0 komentar:

Posting Komentar